Pedisnya Palekko Sepedis Callaan dalam Kebersamaan Mahasiswa KKN Pangkep

Rumah itu sepi. Padahal sedang ada acara kunjungan posko KKN. Di dalam hanya ada seorang pria dan wanita. Dia adalah senior di Jurusan Pendidikan Teknik Mesin UNM.
Di sebelah kiri ada lorong. Cukup gelap. Tidak ada lampu.

Di ujung lorong ada rumah batu. Cukup kecil. Hanya ada satu kamar, satu wc, dapur, dan ruang tamu di dalam.

Di depan rumah ada kandang ayam. Di dalam rumah, di ruang tamu ada 5 orang sedang bencengkrama. Di dapur ada seorang pria berkeringat sedang memasak ayam.

Pria itu namanya Hasbi. Dia Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif. Asalnya dari Nunukan, Kalimantan Utara.

Tapi sepertinya selama KKN, dia beralih profesi jadi tukang masak.

"Kenapa kita yang memasak brother? Mana perempuannya, kayak tabbale," tanyaku.

"Hehe belumpi dikader," jawabnya singkat.

Meskipun Hasbi yang masak, tapi lesatnya Palekko bukan main. Pedis.

Saking pedisnya, salah satu teman KKN yang paling besar badannya dibuat menangis. Keringatnya bercucuran. Mungkin lantaran lemak di badannya terlalu banyak.

Wajar jika menangis. Meskipun badannya paling besar, tapi dia yang paling muda diantara kami.Kelahiran 98. Wajar jika sikapnya masih kekanak-kanakan dibanding kami.

Riak tawa pecah setelah makan. Rasa pedis di lidah dan bibir yang gemetar cari air es tiba-tiba hilang ditelan "callaan" antarkubu pria dan wanita. Sicalla atau dalam KBBI ialah mencela.

Tri, Ryan, Esron, dan para perempuan-perempuannya saling mencela. Mereka saling mengungkap kekurangan atau kesalahan yang dianggap lucu dan membuat tawa selalu pecah.

Meskipun banyak kata-kata kotor, cacian, makian, yang keluar, tapi ini membuat "skuad" posko SMKN 2 Pangkep dan SMK Muhammadiyah serasa begitu akrab malam ini.

Tak ada dendam, sakit hati, ataupun rasa menyesal. Mungkin beginilah cara kami di lokasi KKN untuk saling mengakrabkan diri.

Salah satu kawan mengatakan mungkin ini membuat beberapa kesal, tapi pasti akan kita kenang di kemudian hari.(*)

signature
Next Post Previous Post