Hakuna Matata: Philosophy of Peace and Conflict resolution

SEPERTI biasanya, setiap hari Rabu sore, Peace Leadership Class diadakan di Kita Bhinneka Tunggal Ika. Kali ini tema yang dibahas ialah Hakuna Matata: Philosophy of Peace and Conflict resolution.

Hakuna Matata merupakan bahasa Swahili yang berarti jangan khawatir. Materi kali ini diawali dengan pemutaran video singkat kartun singa yang katanya menggambarkan tentang Hakuna Matata.

Dari video tersebut, sebenarnya saya tidak mendapatkan point cerita yang ingin disampaikan. Karena dalam film itu hanya hewan dan mereka berbicara menggunakan bahasa asing yang saya tidak mengerti. Hehehe.

Tapi materi filosofi perdamaian dan resolusi konflik ini sangat menarik loh. Selain karena dijelaskan menggunakan bahasa Indonesia, juga dibahasakan dan dikaitkan langsung dengan kehidupan nyata yang dipetik dari berbagai pengalaman setiap peserta.

Pernahkah anda mendapatkan masalah dalam hidup ini? saya rasa semua orang pasti pernah merasakan hal tersebut. Lalu bagaimana cara menyelesaikan masalah dan apa yang terjadi setelah masalah tersebut selesai?

Waktu hari Sabtu dan Minggu lalu, kami melakukan outdoor di Malino. Di sana, kami peserta Guardian of Peace masing-masing berbagi pengalaman terberat yang pernah dialami begitupun dengan hal yang paling membahagiakan dan bagaimana melaluinya.

Hampir semua memiliki pengalaman yang mirip. Semua pernah merasakan sesuatu yang sangat membahagiakan, dan tidak jarang sebelum kebahagiaan itu terlebih dulu muncul berbagai tantangan dan pengalaman buruk.

Yah, saya pribadi sering kali mendapatkan berbagai masalah yang membuat saya sedih. Salah satunya ketika kelas XII di SMK lalu (ketika mau lulus), saya terkena penyakit saat melaksanakan PSG, yaitu usus turun. 

Jangankan untuk bekerja, bergerak dan berjalan saja sangat susah. Sehingga waktu itu saya tidak menyelesaikan PSG dan saya pulang kampung untuk berobat.

Selain itu, di tahun yang sama, pada saat pameran pendidikan di lapangan Vatulemo Palu, 30 April 2015, bertepatan dengan tanggal lahir saya, sepeda motor saya hilang dicuri orang tengah malam. 

Saya bersama teman-teman dan guru saat itu mencari hingga subuh tetapi tidak juga ketemu, hingga pada akhirnya melapor di kantor polisi. It's so hard for me.

Tetapi hingga sekarang juga tidak ditemukan. Sangat sedih tentunya bahkan berhari-hari. Bukan hanya saya yang merasakan, tetapi saudara, dan orangtua tentunya.

Berhubung karena waktu kendaraan saya hilang, saya ditugaskan oleh guru menjaga stand pameran otomotif dalam rangka memperingati hari pendidikan nasional, 2 Mei 2015. 

Sehingga kepala sekolah saya waktu itu berbaik hati untuk membantu menggantinya dengan cara pihak sekolah yang membayar uang muka dan saya yang lanjut bayar cicilan.

Ditahun yang sama, ketika pengumuman kelulusan SMK, saya ditetapkan sebagai lulusan terbaik SMK BK Palu angkatan 2015. 

Mungkin itu salah satu momen bahagia yang saya dapatkan karena selama tiga tahun saya tidak pernah mendapat ranking pertama di kelas. 

Biasanya hanya peringkat 2, 3, dan 5 di kelas. Tetapi pas pengumuman kelulusan, bisa menjadi terbaik dari semua jurusan dari 4 mata pelajaran yang diujian nasionalkan.

Setelah lulus SMK, masih di tahun yang sama, saya kemudian lanjut mendaftar SBMPTN di Universitas Negeri Makassar dan lulus pada pilihan pertama. 

Rasa bahagia itu kembali menyapa dan keluarga tentunya juga ikut bahagia. Karena dalam silsilah keluarga, mulai saudara dan sepupu dari ibu dan bapak, belum ada yang lanjut kuliah sampai sarjana.

Cerita tersebut sedikit refleksi tentang pengalaman menyedihkan dan menyenangkan yang sebetulnya juga menjadi tugas setiap peserta Guardian of Peace.

  • E: Defining the event (peristiwa yang terjadi)
  • R: Understanding the Responses (Tindakan terhadap peristiwa tersebut)
  • O: The Outcomes (Dampak dari peristiwa)

Pengalaman yang saya ceritakan di atas merupakan sebuah peristiwa yang negatif atau bisa juga disebut masalah. 

Banyak orang yang merasa sedih bahkan frustasi ketika mendapat masalah yang sangat besar. Bahkan ada yang sampai kehilangan arah.

Dalam materi yang dijelaskan, peristiwa tidak selamanya bernilai negatif atau masalah. Tetapi dalam materi ini, peristiwa bisa saja bernilai positif atau keberuntungan atau mendapat sesuatu yang berlebihan. 

Tidak jarang juga peristiwa seperti ini membuat orang merasa bahagia dan bangga secara berlebihan yang pada akhirnya juga membawa malapetaka.

Ketika mendapat suatu peristiwa baik itu yang bernilai positif atau negatif, hal yang pertama kali dilakukan ialah menerima dengan baik. Memang sih jalan terbaik ialah menerima. Karena sebagai manusia biasa, kita tidak bisa menolak ataupun menghindari sesuatu yang telah terjadi dalam hidup ini.

Kemudian responses atau tindakan yang diambil dari persitiwa yang terjadi ialah bersabar dan melakukan yang terbaik. Tetapi tindakan yang dilakukan juga jangan sampai melampaui batas. Karena segala sesuatu yang berlebihan itu juga tidak baik.

Terakhir, jika telah menerima peristiwa dengan baik kemudian melakukan yang terbaik dan bersabar, Insya Allah dampak yang akan terjadi pasti membahagiakan.

Jika direfleksikan dari pengalaman yang saya ceritakan di awal, saya merasa masih kurang menerima sebuah peristiwa yang menyedihkan. 

Mungkin karena ada tindakan yang saya lakukan dan bernilai positif, sehingga setelah peristiwa tersebut berlalu, saya mendapat kebahagiaan.

Dengan menerima apa yang diberikan oleh Allah, dan merespons positif setiap peristiwa yang kita terima, janji Allah pasti ditepati. Seperti dalam Surah Al-Insyirah ayat 6 disebutkan bahwa "Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan."

"Maka apabila engkau telah selesai dari sesuatu urusan, tetaplah bekerja keras untuk urusan yang lain." Lanjutan ayat tersebut juga menganjurkan kita untuk tidak merasa puas atas apa yang telah kita dapatkan. 

Tetapi kembali melakukan aktivitas lain dan setiap aktivitas pasti akan ada peristiwa yang terjadi entah itu bernilai positif atau negatif. Hal yang harus dilakukan ialah seperti yang pertama tadi. 

Karena sesudah kesulitan, ada kemudahan, lalu kesulitan lagi, kemudian kemudahan dan seterusnya. Seperti itulah siklus kehidupan di dunia ini.

Ayat terakhir surah tersebut juga mengharuskan kita berharap hanya kepada Allah. Cara yang menggambarkan kita hanya berharap kepada Allah ialah dengan menerima segala yang terjadi dengan melakukan yang terbaik dan bersabar. 

Insya Allah akan ada kemudahan, kebahagiaan yang kita dapatkan. Jika bukan di dunia, pasti kita dapatkan di akhirat nanti.

Siklus Hakuna Matata yang dijelaskan adalah keyakinan kita akan mempengaruhi tindakan kita. Tindakan kita akan berdampak pada keyakinan lain, dan tentu saja juga ke tindakan yang lain dan itu akan kembali dan memperkuat keyakinan kita.

Mendengar penjelasan tersebut, saya teringat dengan perkataan seorang filsuf Cina, Lao Tzu yang mengatakan seperti ini.

Watch your thoughts, they become words;
watch your words, they become actions;
watch your actions, they become habits;
watch your habits, they become character;
watch your character, for it becomes your destiny.

Dengan menggunakan bahasa Indonesia, maknanya kurang lebih seperti ini. 

"Perhatikan apa yang anda pikirkan, karena itu akan keluar menjadi kata-kata. Perhatikan kata-kata anda, karena akan menjadi tindakan. Perhatikan tindakan anda karena akan menjadi kebiasaan. Perhatikan kebiasaan anda karena akan menjadi karakter. Perhatikan karakter anda karena akan menjadi takdir anda."

Sehingga kesimpulannya ialah, selalulah berpikir positif dalam menerima segala keadaan. Dan jika terjadi peristiwa, jangan hanya tinggal diam apalagi menyalahkan keadaan atau orang lain. 

Tetapi lakukanlah yang terbaik dengan bersabar dan jangan melampaui batas.

Setelah materi ini, saya kembali berusaha mengingat semua peristiwa dan pengalaman buruk yang pernah saya alami. 

Dan saya sadari setelah pengalaman buruk, selalu ada kemudahan dan kebahagiaan yang saya dapatkan. Hanya saja selama ini belum sepenuhnya saya sadari.

***

DEMIKIAN refleksi Peace Leadership Class #3 tentang Hakuna Matata: philosophy of peace and conflict resolution. Terimakasih sudah membaca sampai selesai. Terimakasih sudah membaca sampai selesai. Silahkan tinggalkan pesan di kolom komentar jika Anda punya saran, kritik, atau pertanyaan seputar topik pembahasan.

Salam,

signature
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url