Dosa yang Insya Allah Diampuni

BEBERAPA kucing berisik sekali di loteng. Mereka kejar-kejaran. Sangat berisik. Ternyata bukan kejar-kejaran, lebih tepatnya dikejar-kejar. Yang jantang mengejar, dan betinanya dikejar.

Setelah turun dari loteng, sijantan akhirnya mendapat sobetina, lalu menyetubuhinya. Owh ternyata karena itu kucing betina itu lari.

Di tempat hiburan malam, para PSK sudah siap-siap menunggu. Mereka siap melayani siapa pun yang datang, asal dibayar.

Ternyata mereka siap atau mungkin saja terpaksa melakukan itu karena kebutuhan ekonomi.

Dua hari yang lalu, saya sempat nonton film Tarung Sarung. Entah itu filmnya yang asli atau bukan, tapi judulnya itu yang sering muncul di iklan SCTV segera tayang di bioskop.

Dalam film itu, Kia berperan sebagai tokoh utama, protagonis. Seorang ustadzah piatu. Ia terpaksa menikah dengan pengusaha dan ternyata di zalimi.

Ia kemudian kabur, dan ditolong oleh ibu pengusaha dari Jakarta. Karena takut dikejar sama anak buah suaminya yang dzalim itu, Kia akhirnya minta tolong dan ikut ke ibu pengusaha itu ke Jakarta.

Lagi-lagi ia ditipu. Bukannya dibantu, Kia malah "dijual". Dipekerjakan di tempat hiburan malam. Terpaksa.

Meskipun berada di tempat hiburan malam. Ia tidak pernah melayani pelanggan.

Ia menyesal dan bertobat kepada Allah. Nasib tak berpihak kepadanya.

Akhirnya ia diselamatkan oleh seorang pemuda yang akhirnya nanti menjadi suaminya yang rela menerima apa adanya.

Alkisah, dizaman nabi, ada ahli maksiat mendekati rumah ibadah. Tetapi, ia malah diusir oleh seseorang yang ahli ibadah. "Kamu itu najis, jangan mendekat," begitulah kata si ahli ibadah itu.

Lalu dikisahkan bahwa ternyata Allah mengampuni dosa si ahli maksiat itu karena benar-benar ingin tobat. Dan menghapus semua pahala si ahli ibadah karena telah mengusir orang yang ingin tobat.

Allah maha pengampun lagi maha bijaksana. Mengapa manusia tidak. Padahal sesama manusia.

Sebuah kisah juga diceritakan Tere Liye dalam Novel Rindu. Bunda Bou, seorang mantan pelacur yang tobat dan melakukan perjalanan suci ke Mekkah.

Ia selalu dihantui oleh penyesalan dan rasa bersalahnya karena pernah terpaksa menjadi PSK. Di sebuah kapal, di tengah lautan, ia meminta nasihat kepada Gurutta Karaeng Ahmad.

Dengan takzim Gurutta menceritakan lagi sebuah kisah.

Dahulu juga pernah ada ahli maksiat yang sedang melihat anjing kehausan terus mengelilingi sebuah sumur. Ia kasihan dan melepas kerudungnya lalu menurunkan ke sumur. Setelah itu, kerudung itu diperas, dan air menetes. Air itulah diminum oleh anjing tersebut.

Dikisahkan bahwa dosa eks pelacur itu diampuni oleh Allah hanya karena memberi minum pada anjing yang sangat haus.

Dari kisah itu, Gurutta menasehati Bunda Bou untuk bertobat dan selalu melakukan kebaikan. Bisa jadi ada salah satu kebaikan yang kita lakukan menjadi sebab dosa-dosa kita diampuni.

Sekali lagi Allah maha pengampun lagi maha bijaksana.

signature
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url