Getir, Gigi Rayyan Tumbuh Disertai Demam

SUDAH tiga hari ini Ahmad Rayyan –keponakan saya- mengguram. Tak henti-hentinya ia merintih.

Pagi, siang, sore, malam, hingga subuh dan kembali pagi. Bukan hanya dia yang tidak bisa tidur nyenyak, tetapi seisi rumah juga terusik.

Kali ini, ia lebih rewel dari hari biasanya. Selalu menggesek-gesek gusinya seperti sedang mengunyah, mengeluarkan air liur lebih banyak, susah tidur, tidak mau makan dan minum.

Tanda-tanda seperti ini juga sudah pernah dialami. Setidaknya ada dua kali. Saat ia berumur sekitar 4 bulan, dan 10 bulan. Ketika itu, gigi depannya tumbuh, kemudian gigi graham sebelah kiri juga.

Kali ini sepertinya lebih parah. Bukan hanya gejala deman dan seperti yang saya sebutkan di atas, tetapi juga disertai batuk, ruam, dan sesekali muntah.

Rayyan kini sudah berusia satu tahun lebih satu bulan. Tetapi gusinya sudah hampir dipenuhi gigi. Setiap pertumbuhan giginya selalu kegetiran.

Wajahnya pucat lesu, matanya bengkak, dan air matanya tak pernah kering di pipi. Tak ada lagi tawa, senyum bahagia, meskipun diperlihatkan hal yang lucu seperti biasa.

Akibat peradangan pada gusinya, ia demam, batuk, dan flu. Susah tidur karena lubang hidung tersumbat oleh lendir.

Sehingga hanya mengandalkan mulut untuk bernafas. Tetapi semua itu seakan tersumbut, kala ia mengedot susu yang diberikan ibunya.

Kala malam hari tiba, isak tangisnya lebih besar dan lebih sering karena merasa tersiksa. Ibunya –kakak saya- memaksakan diri selalu bangun menggendongnya sambil berlari kecil mondar-mandir dalam rumah untuk menenangkannya. Mungkin ada sekitar 10 kali lebih ibunya bangun melakukan “olahraga” seperti itu setiap malam.

Hari ini, demamnya sudah menurun. Batuknya sudah hilang.

Giginya pun sudah tumbuh. Rayan sudah semangat makan. Tidurnya pun kembali pulas.

Senyumnya kembali mekar. Bahagia melihatnya sekarang.

“Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” Q.S. Al-Insyirah: 8.

signature
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url