Lahirnya Radiator, Ijab Kabul, dan Banjir

Bersama Hasbi di Pantai Punaga
Bersama Hasbi di Pantai Punaga.
<

"Regenerasi Kader, Berintelektual, Solid, Total, dan Berjiwa Kepemimpinan dalam Menjawab Tujuan HMO"


Mengenang 32 Bulan Radiator

Masih teringat jelas kalimat tersebut selalu diteriakkan dengan semangat dan rasa degdegan 3 tahun lalu. Yah, berawal dari nama angkatan Radiator, tema tersebut tercetus dengan harapan angkatan 2015 mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif FT UNM bisa mengaplikasikannya setelah melalui proses pengkaderan.

Menggunakan pakaian serba hitam. Mulai celana, Kemeja, hingga scrap hitam diikatkan di kepala yang botak mengkilat waktu itu, 27 Mei 2016 di gedung EJ 206 PTO. Itu merupakan awal pembukaan kami memulai proses pengkaderan.

Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) itu dibuka langsung oleh Ketua Jurusan PTO sebelum berangkat ke lokasi sesungguhnya. Dengan menggunakan bus tentara sebanyak dua buah, kami berangkat ke Desa Punaga, Takalar, Sulawesi Selatan.

Di desa tersebut kami melalui proses pengkaderan selama 3 hari tapi seperti 3 bulan rasanya. Waktu yang cukup singkat tetapi terasa sangat lama.

Berbagai macam perlakuan yang kami dapatkan. Mulai penerimaan materi, diskusi, hingga uji mental.

Ada yang tidak sanggup melanjutkan di hari pertama dan ada di hari yang kedua. Namun dengan motivasi senior kami bisa melewatinya dengan lancar selama tiga hari hingga proses pengukuhan.

Sebanyak 51 orang yang resmi dikukuhkan dengan nama Radiator. 50 laki-laki dan 1 perempuan.

Ijab Kabul dan Menikah

Pestan nikah Farhan
Pestan nikah Farhan.

Kemarin, 24 Januari, salah satu dari kami telah menyempurnakan agamanya. Muhammad Farhan Syauki Masjan nama lengkapnya. Ia menikah dengan gadis peranakan Bima dan Jeneponto.

Enam orang angkatan kami beranjak menuju Kabupaten Jeneponto menghinakan mobil sedan. Nur Saring yang menjadi driver, Novitasari, Muhammad Nasril, Hasbi, Jalaluddin, Wahyudin, dan Hasbi.

Sebelumnya, salah satu dari kami yang telah berangkat duluan. Namanya Muhamad Ali Jufri.

Modal Nekat

Dikejar ombak Pantai Punaga
Dikejar ombak Pantai Punaga.

Demi mempererat tali persaudaraan, dengan modal Nekat, kami berangkat menuju ke daerah yang baru saja di timpa bencana banjir bandang.

Kami melewati 3 kabupaten yang dua hari sebelumnya kebanjiran dan menewaskan beberapa orang. Kabupaten Gowa, Takalar, dan Jeneponto.

Di perjalanan, bekas genangan air di jalanan masih sangat jelas. Begitupun dengan rumah batu yang dindingnya masih terlihat bekas air setinggi satu meter lebih.

Di pinggir jalan, utamanya sawah, tidak lagi seperti biasanya. Sudah terlihat seperti kolam yang dipenuhi air akibat banjir. Pematang sawah belum nampak kelihatan.

Kembali ke Punaga, Tempat Lahirnya Radiator

Pantai Punaga
Pantai Punaga.

Setelah pulang dari pesta pernikahan Farhan, kami menyempatkan singgah ke tempat nama angkatan kami "Radiator" lahir. Yah, di Desa Punaga.

Ombak yang begitu besa menyusuri pantai tersebut. Namun hal tersebut tak sedikitpun membuat kami takut meskipun sebelumnya daerah itu dilanda banjir.

Kami menyempatkan berfoto bersama saat matahari mulai terbenam. Kenangan yang telah kami lalui dua tahun yang lalu masih teringat jelas. Bahkan kami sempat mempraktekkan beberapa hal konyol yang kami lakukan saat LDK.

***

DEMIKIAN cerita tentang lahirnya Radiator, ijab kabul, dan banjir. Terimakasih sudah membaca sampai selesai. Silahkan tinggalkan pesan di kolom komentar jika Anda punya saran, kritik, atau pertanyaan seputar topik pembahasan.

Salam,

signature
Next Post Previous Post